Makna Filosofis Sembilan Pintu di Situs Lawang Sanga Cirebon

TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Situs Lawang Sanga berada di belakang kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon.

Persis di tepi Sungai Kriyan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon.

Sesuai namanya yang berarti pintu sembilan, di situs itupun terdapat sembilan buah pintu.

Menurut Lurah Keraton Kasepuhan, M Maskun, bangunan Lawang Sanga mengandung makna filosofis yang tinggi.

"Sembilan pintu itu menyimbolkan sembilan lubang yang ada pada tubuh manusia," kata M Maskun, saat ditemui di Situs Lawang Sanga, Senin (1/10/2018).

Di antaranya, dua lubang hidung, mulut, dua telinga, dua mata, dubur, dan kelamin.

Ia mengatakan, lubang-lubang itu bermakna tentang kehidupan manusia.

Selain itu, sembilan sering kali disebut-sebut sebagai angka yang sempurna.

Sembilan pintu di situs itu masing-masing satu di depan, empat di samping, tiga di belakang, dan satu pintu lainnya berada di tengah.

Dua patung macan juga tampak menghiasi gerbang masuk Situs Lawang Sanga.

"Jadi situs ini melambangkan kehidupan seorang manusia," ujar M Maskun.

Situs yang dibangun pada 1677 itu dulunya merupakan pintu masuk Cirebon.
Muara Sungai Kriyan menjadi kanal masuk bagi perahu yang datang dari jalur laut.

Dari mulai para pedagang hingga para tamu Sultan Kasepuhan atau utusan kerajaan-kerajaan di nusantara.

Muara Sungai Kriyan menjadi kanal masuk bagi perahu yang datang dari jalur laut.

Dari mulai para pedagang hingga para tamu Sultan Kasepuhan atau utusan kerajaan-kerajaan di nusantara.

Comments